“Bagaimana jika seseorang datang dari masa depan hanya untuk memperingatkan kita akan kesalahan yang akan kita sesali?”
Pertanyaan ini menjadi inti dari film Sore: Istri dari Masa Depan, sebuah karya yang bukan hanya menyentuh sisi emosional, tapi juga membuka ruang refleksi spiritual yang dalam. Film ini bercerita tentang Jonathan, seorang pria yang tiba-tiba dikunjungi oleh perempuan bernama Sore — yang mengaku sebagai istrinya dari masa depan.
Kehadiran Sore bukan untuk membuat masa depan berubah secara drastis, melainkan untuk membuat Jonathan menyadari pentingnya keputusan-keputusan kecil hari ini yang akan berdampak besar di kemudian hari.
Menariknya, pesan ini sangat selaras dengan apa yang telah lama diajarkan dalam Al-Qur’an: waktu adalah aset yang sangat berharga, dan penyesalan adalah milik mereka yang menyia-nyiakannya.
📖 Surah Al-‘Asr: Pengingat Kehilangan yang Sering Terlambat Disadari
وَالْعَصْرِ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ
“Demi masa. Sesungguhnya manusia benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman, beramal saleh, saling menasihati dalam kebenaran dan saling menasihati dalam kesabaran.” (QS. Al-‘Asr: 1-3)
Dalam tiga ayat pendek ini, Allah menegaskan bahwa kerugian adalah keniscayaan bagi manusia, kecuali bagi mereka yang mengisi waktunya dengan iman, amal, dan kebaikan. Film Sore secara tidak langsung mengangkat hal ini: bahwa kesibukan tanpa arah dan tujuan yang benar hanya akan berakhir pada penyesalan.
Jonathan yang hidup tanpa arah rohani, sibuk mengejar dunia, dan melupakan orang-orang terdekat, menjadi potret nyata manusia yang masuk dalam kategori “khusr” — merugi.
🔁 Waktu Tidak Bisa Diulang: Penyesalan Tidak Selalu Diberi Kesempatan
Al-Qur’an menggambarkan banyak momen penyesalan manusia di akhirat, yang ingin kembali ke dunia hanya untuk memperbaiki kesalahan.
Salah satunya dalam Surah As-Sajdah:
وَلَوْ تَرَىٰ إِذِ ٱلْمُجْرِمُونَ نَاكِسُوا۟ رُءُوسِهِمْ عِندَ رَبِّهِمْ رَبَّنَآ أَبْصَرْنَا وَسَمِعْنَا فَٱرْجِعْنَا نَعْمَلْ صَٰلِحًا إِنَّا مُوقِنُونَ
“Dan sekiranya kamu melihat ketika orang-orang yang berdosa menundukkan kepalanya di hadapan Rabb mereka: ‘Ya Rabb kami, kami telah melihat dan mendengar, maka kembalikanlah kami (ke dunia), kami akan mengerjakan amal yang saleh. Sesungguhnya kami adalah orang-orang yang yakin.’” (QS. As-Sajdah: 12)
Sayangnya, penyesalan itu tidak mengubah apa pun. Berbeda dengan tokoh Jonathan, kita tidak akan pernah dikunjungi oleh “istri dari masa depan”. Kita tidak punya peluang kedua. Kita hanya punya hari ini.
🎯 Jangan Tunggu Datangnya Penyesalan: Gunakan Waktu untuk Kebaikan
Film ini menjadi pengingat: jangan tunggu peringatan dari masa depan untuk berubah. Jadilah seperti orang-orang yang beruntung menurut Al-Qur’an — mereka yang:
✅ Beriman kepada Allah
✅ Mengisi waktu dengan amal salih
✅ Menasihati dalam kebenaran
✅ Bersabar dalam menghadapi ujian hidup
Kita tidak tahu kapan waktu kita habis, tapi kita tahu hari ini masih ada. Maka gunakanlah untuk:
-
Meminta maaf kepada yang pernah tersakiti
-
Mencintai orang terdekat sepenuh hati
-
Mengisi hidup dengan amal dan sedekah
-
Meningkatkan hubungan dengan Al-Qur’an
✨ Penutup: Waktu Adalah Amanah
Sore bukan sekadar film romantis, tapi juga refleksi spiritual tentang betapa mahalnya waktu.
Mari kita gunakan waktu sebaik-baiknya — sebelum semuanya hanya menjadi penyesalan.
“Seseorang tidak akan bergeser dari tempatnya di hari kiamat sampai dia ditanya tentang umurnya, untuk apa ia habiskan.” (HR. At-Tirmidzi, no. 2417)
Ditulis oleh: Tim Dakwah Digital Insan Peduli Umat
📌 Yuk, gunakan waktumu untuk hal-hal yang abadi: bantu pendidikan, berbagi makanan, dan wakaf Al-Qur’an bersama kami!
👉 insanpeduliumat.org/donated/
