Idul Adha bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tapi juga tentang ketaatan, pengorbanan, dan kepedulian sosial. Salah satu aspek penting dalam pelaksanaan ibadah kurban adalah waktu penyembelihan. Tidak boleh sembarangan, Islam telah mengatur waktu yang tepat dan sah agar ibadah ini diterima oleh Allah SWT.
Dasar Hukum Menyembelih Qurban
Ibadah kurban adalah ibadah sunnah muakkadah (sunnah yang sangat dianjurkan) bagi umat Muslim yang mampu. Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an:
“Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah.”
(QS. Al-Kautsar: 2)
Waktu Awal Penyembelihan
Mayoritas ulama dari mazhab Syafi’i, Maliki, dan Hanbali berpendapat bahwa waktu penyembelihan dimulai setelah salat Idul Adha pada 10 Dzulhijjah. Jika dilakukan sebelum salat Id, maka sembelihannya tidak dianggap sebagai kurban.
“Barang siapa menyembelih (hewan kurban) sebelum salat (Id), maka ia menyembelih untuk dirinya sendiri. Dan barang siapa menyembelih setelah salat, maka sempurnalah ibadahnya dan sesuai dengan sunnah kaum Muslimin.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
Waktu Berakhirnya Penyembelihan
Menurut mayoritas ulama, batas akhir penyembelihan adalah sebelum matahari terbenam di hari keempat, yaitu 13 Dzulhijjah. Maka, rentang waktu penyembelihan hewan kurban adalah:
- 10 Dzulhijjah (hari Idul Adha, setelah salat Id)
- 11 Dzulhijjah
- 12 Dzulhijjah
- 13 Dzulhijjah (sebelum waktu maghrib)
Waktu Terbaik untuk Menyembelih Kurban
Walaupun diperbolehkan selama 4 hari itu, waktu yang paling utama (afdhal) adalah:
- Tanggal 10 Dzulhijjah (hari pertama)
- Setelah selesai salat Id dan khutbah
- Di pagi hari
Kesimpulan
Waktu penyembelihan hewan kurban tidak boleh dilakukan sembarangan. Islam telah menetapkan aturan waktu yang jelas agar ibadah ini diterima. Maka, mari kita tunaikan kurban dengan niat yang ikhlas, prosedur yang tepat, dan waktu yang sesuai syariat.